REPUBLIKA.CO.ID,BALIKPAPAN--Seorang bocah berusia 6 tahun tewas dalam kebakaran yang terjadi Senin(2/12) pukul 13.00 di RT 59 Kelurahan Gunung Sari Ilir, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Bocah yang kemudian diketahui bernama Galih itu ditemukan tewas di rumahnya setelah api berhasil dikuasai dan dipadamkan petugas. Belum diketahui kenapa Galih tidak bisa menyelamatkan diri ataupun kenapa tak ada yang menolongnya saat api masih belum membesar.
"Kemungkinan anak itu tengah tidur siang dan saat api mulai berkobar terjadi kepanikan warga menyelamatkan harta dan menjadikan terlupakan menyelamatkan Galih," ucap Yusuf Iswana, Ketua RT 69 Kelurahan Gunung Sari Ilir Balikpapan.
Menurut seorang petugas pemadam kebakaran, dalam keadaan demikian, mungkin Galih baru terbangun ketika api sudah membesar dan ia pun terjebak di tengah kobaran. Dalam keadaan seperti itu, bukan panas api yang menewaskan korban, tapi asap yang menyumbat pernapasan.
Jenazah Galih segera dievakuasi dan dibawa ke kamar mayat RS Kanujoso Djatiwibowo.
Dalam peristiwa yang berlangsung lebih kurang satu jam itu, 10 buah rumah hangus terbakar. Menurut Yusuf Iswana, api berasal dari sebuah rumah kontrakan di dalam gang yang biasa disebut Gapura Merah itu.
Petugas PMK Balikpapan mengerahkan 4 unit mobil pemadam kebakaran dan puluhan personel. Unit PMK Pertamina juga tiba di lokasi dan segera membantu menjinakkan si jago merah.
Gang sempit dan banyaknya masyarakat yang berjubel di jalanan menyulitkan petugas mengepung dan memadamkan api. Petugas juga menyiram rumah-rumah yang berada disekitar rumah yang sudah terbakar untuk mencegah api meluas.
Meski demikian, sebelum pukul 14.00 api sudah berhasil dikuasai. Ketika itulah Galih yang dikira ditolong seorang kerabat ternyata masih berada di dalam rumah.
Kebakaran yang memakan korban jiwa memang kerap kali terjadi di Balikpapan. Tahun lalu, dalam kebakaran yang menghanguskan sebuah rumah toko di Jalan Ruhui Rahayu, seorang wanita yang tengah hamil juga tewas karena asap. Ibu dan anak itu tak berhasil diselamatkan.