Senin 02 Dec 2013 22:10 WIB

Polwan Purwakarta Tetap Berjilbab

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Peragaan pakaian dinas untuk Polwan berjilbab di Lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat (25/11). (Republika/Yasin Habibi)
Peragaan pakaian dinas untuk Polwan berjilbab di Lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat (25/11). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Kebijakan membolehkan polisi wanita (Polwan) menggunakan jilbab, masih berlaku di Polres Purwakarta, Jawa Barat. Bahkan, saat ini ada kemajuan. Yaitu, seorang Polwan berpakaian dinas sudah mengenakan jilbab. Sebelumnya, Polwan yang berjilbab ini baru dari Satuan Reskrim dan Intelkam saja.

Seorang anggota Polres Purwakarta mengatakan, pada apel Senin (2/12) pagi ini, ada Polwan dengan pakaian dinas lengkap yang telah menggunakan kerudung. Sebelumnya, tidak pernah terlihat Polwan seperti itu. Pemandangan ini, memang tidak biasanya. Tapi, kondisi ini merupakan kemajuan di institusi kepolisian ini.

"Baru pada apel pagi ini, saya melihat ada Polwan dengan pakaian dinas yang mengenakan jilbab," ujar polisi yang tidak bisa disebutkan namanya tersebut kepada Republika.

Sementara itu, Kapolres Purwakarta AKBP Slamet Hariyadi, mengaku, membantah ada pencopotan paksa terhadap Polwan yang telah mengenakan jilbab.

Seperti di Mapolres Purwakarta, Polwan yang sudah berjilbab tetap disarankan untuk mengenakan tutup aurat tersebut. Akan tetapi, sampai saat ini pihaknya masih menunggu payung hukum tentang jilbab ini. Terutama, payung hukum mengenai keselarasan jilbab dengan pakaian dinas polisi.

"Tidak benar, jika Polwan yang sudah pakai jilbab lalu disuruh buka kerudung lagi," ujarnya.

Saat ini, lanjut Slamet, pemakaian jilbab bagi Polwan sedang menunggu peraturan Kapolri. Jika peraturan itu sudah turun, maka Polwan yang ingin berhijab bisa merealisasikan niatnya. Tanpa, harus bingung memadankan jilbab dengan pakaian dinas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement