REPUBLIKA.CO.ID, CIPANAS -- Menteri Keuangan (Menkeu), M Chatib Basri, mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memerintahkan jajaran kementerian bidang ekonomi menyiapkan langkah yang tepat bila Bank Sentral Amerika Serikat menempuh tapering off atau penarikan likuiditas.
"Tiga minggu lalu Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Kemenkeu melakukan simulasi untuk persiapan tapering off, kita siapkan langkah kalau tapering jadi dilakukan," kata Menteri Keuangan M Chatib Basri di Istana Cipanas, Senin (2/12), usai rapat terbatas bidang ekonomi.
Ia mengatakan ada tiga langkah yang disiapkan bila tapering off lakukan oleh Bank Sentral AS, The Fed.
Langkah pertama adalah menyiapkan bond standing fund.
Persiapan itu di Kementerian Keuangan dengan 11 BUMN, kemudian jika terjadi goncangan di sektor keuangan telah ada protokol manajemen krisis yang akan dijalankan untuk sektor asuransi, perbankan, dan sektor keuangan lainnya. Langkah ketiga adalah Bank Indonesia tetap berada di pasar bila ada tekanan pada nilai tukar rupiah.
Sebelumnya, Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, mengatakan Presiden telah meminta masukan dari para menteri ekonomi mengenai hal tersebut. "Ini kan belum pasti. Ada kemungkinan ke arah sana, kondisi perekonomian global tergantung juga situasi ekonomi Amerika Serikat. Dampak memang luas, tapi Indonesia harus siap," kata Julian.
Presiden SBY, Senin pagi melangsungkan rapat kabinet terbatas bidang ekonomi di Istana Kepresidenan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, membahas perkembangan situasi ekonomi dalam negeri. Julian mengatakan dalam rapat yang dihadiri oleh para menteri bidang ekonomi tersebut, Presiden menerima paparan tentang kondisi perekonomian nasional termasuk nilai tukar rupiah atas dolar AS yang tertekan dalam beberapa hari terakhir.