REPUBLIKA.CO.ID, NEGARA -- Polisi berhasil menemukan korban penculikan asal Desa Pengragoan, Kabupaten Jembrana, Bali, di pinggir Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk. "Kami sudah mendapat informasi bahwa petugas Polsek Selemadeg Barat (Kabupaten Tabanan) berhasil menemukan korban di pinggir jalan raya," kata Kepala Kepolisian Sektor Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Komisaris Putu Ngurah Riasa.
Menurut dia, I Ketut Sastrawan (7) sempat dibawa penculik. Korban yang masih duduk di bangku sekolah dasar itu baru saja membeli ikan hias yang berjarak sekitar 200 meter dari rumahnya pada pukul 11.00 wita. Penculikan itu diketahui Ni Wayan Mandri, warga setempat, yang langsung memberitahu kepada I Wayan Subawa, ayah korban.
"Saya melihat, saat ia sudah hampir sampai di rumahnya, ada orang yang menariknya dengan paksa dan dimasukkan ke dalam mobil," katanya.
Meskipun sempat melihat mobil tersebut parkir sekitar dua jam sebelum menculik Sastrawan, Mandri mengaku tidak ingat nomor polisi mobil pelaku. Subawa yang mendapatkan laporan dari Mandri, awalnya tidak percaya kalau anaknya diculik, namun terus diyakinkan oleh tetangganya tersebut dan memutuskan melakukan pengejaran. "Tapi mobil pelaku tidak ditemukan. Mungkin sudah jauh dari sini," kata Mandri.
Mendengar kabar penculikan anak ini, ratusan warga gempar dan mendatangi rumah Subawa, termasuk puluhan aparat kepolisian dari Polsek Pekutatan dan Polres Jembrana. Sebelum mendapatkan kabar bahwa murid kelas I SD tersebut berada di Mapolsek Selemadeg Barat, Subawa ditelepon oleh seorang laki-laki untuk meminta uang tebusan senilai Rp200 juta.
"Saya juga diminta jangan lapor polisi. Yang penting siapkan saja uangnya, kalau ingin anak saya selamat," kata Subawa yang ditemui di rumahnya.
Ngurah Riasa bersama Kepala Satuan Reskrim Polres Jembrana AKP Haris Purwanto langsung meluncur ke Mapolsek Selemadeg Barat untuk menjemput korban. "Informasi yang kami terima, anak tersebut dalam keadaan sehat. Mungkin ia dibuang pelaku di pinggir jalan. Kami akan menyelidiki kasus ini, termasuk mengejar pelakunya," kata Riasa saat dihubungi per telepon.