REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Sutarman meminta jenderal dan perwira di bawahnya memberikan keteladanan untuk menggunakan mobil dinas lebih murah mengingat banyak rakyat yang masih hidup susah.
"Nanti mobil-mobil (kendaraan jenderal) itu paling tinggi Innova-lah, jangan pakai mobil-mobil yang mewah. Kita nggak elok sekarang masyarakat kita lagi susah. (Beri) keteladanan," kata Sutarman seusai upacara peringatan HUT ke 63 Kepolisian Perairan dan Kepolisian Udara Baharkam Polri di Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Senin (2/12).
Sutarman beralasan dengan mobil dinas yang lebih murah, anggaran bisa diefisiensikan untuk pembinaan dan operasional institusi.
Dalam acara peringatan HUT Kepolisian Perairan dan Kepolisian Udara itu, mobil dinas pimpinan Polri itu adalah Toyota Kijang Innova. Padahal, pejabat Polri biasanya diberikan mobil dinas Toyota Camry.
Meski memakai mobil dinas yang lebih murah dan sederhana dari mobil dinas sebelumnya, Sutarman meminta jenderal dibawahnya tak perlu sungkan karena memakai kendaraan yang lebih bagus.
"Ga usah sungkan-sungkan. Itu sudah dibeli oleh uang negara. Nanti kalau sudah lama dan dia (mobil dinas) harus diganti, gantinya yang seperti ini," ujarnya seraya menunjukan mobil dinas barunya yaitu Kijang Innova berplat emas bintang empat dengan nomor 1-00.
Sementara itu, lanjut Sutarman, mobil dinas Toyota Land Cruiser warisan Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo hanya akan digunakan untuk patroli.
Selain lebih memilih mobil dinas yang lebih murah dan sederhana, pria kelahiran Sukoharjo tersebut, juga menolak memakai jasa pengawal pribadi (Walpri) yang berjumlah enam orang.
Walpri dikerahkan untuk mendampingi Kapolri dalam melakukan perjalanan ke luar markas besar.
Selama ini, biasanya saat mendampingi dan mengamankan perjalanan Kapolri, terdapat pengawal pembuka jalan dengan motor yang disebut "voorijder" yang diikuti mobil dinas, Toyota Camry atau Toyota Land Cruiser, kemudian diikuti satu unit mobil Nissan Terano yang ditumpangi walpri.