Senin 02 Dec 2013 14:43 WIB

Akil Mochtar Investasi Usaha Jual Beli Mobil

Mobil sitaan KPK dalam kasus mantan Ketua MK Akil Mochtar, terpakir di halaman kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Jumat (29/11). ( Republika/ Tahta Aidilla)
Mobil sitaan KPK dalam kasus mantan Ketua MK Akil Mochtar, terpakir di halaman kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Jumat (29/11). ( Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar ternyata berinvestasi pada usaha jual beli mobil melalui pengusaha Muchtar Efendy.

"Termasuk Pak Akil, yang pasti kita sebagai pengsuaha banyak yang investasi ke kita," kata Muchtar saat akan diperiksa KPK di Jakarta, Senin (2/12).

Muchtar dipanggil sebagai saksi dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi pengurusan sengketa pemilihan kepala daerah di MK. "Tapi, saya tidak tahu (asal uangnya), masa kita tanya ke para investor ini uangnya dari mana? Tidak mungkin kita tanya seperti itu kan?," ujar Muchtar.

Ia juga merahasiakan jumlah dana investasi dari Akil itu. "Nanti akan saya kasih tahu ke penyidik, ini rahasia soalnya banyak orang yang investasi ke saya," jelas Muchtar.

Pekan lalu, KPK telah menyita total 31 unit mobil yang diduga terkait dengan Akil, 26 unit mobil diduga terkait dengan Muchtar yang disita dari show room mobil di kawasan Puncak Bogor, Cempaka Putih dan Depok dan dua di antaranya berplat merah.

Sedangkan lima mobil yang disita sebelumnya adalah tiga mobil mewah Toyota Crown Athlete, Audi Q5, dan Mercedes Benz S350 yang disita di rumah Akil, satu mobil milik istri Akil Ratu Rita Akil dengan merek Toyota Fortuner dan satuMazda CX9 bernomor polisi Palembang.

Terkait mobil plat merah yang tidak dibalik nama tersebut, menurut Muchtar, untuk menghindari penambahan biaya. "Mobil plat merah itu memang lelang, tapi kalau dibalik nama otomatis tambah biaya," kata Muchtar.

Muchtar sendiri diduga adalah penghubung antara Akil dan para calon pemimpin daerah di daerah Sumatera yang mengajukan perkara ke MK.

"Jangankan Sumatra, seluruh Indonesia saya buat sayembara, barang siapa menemukan nama Muchtar Efendy ikut main di MK, bermain suap dan menerima 'fee', saya kasih bonus Rp 1 miliar," tantang Muchtar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement