Sabtu 30 Nov 2013 21:29 WIB

BI Perkirakan Pemilu Tak Akan Pengaruhi Rupiah

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Mansyur Faqih
Mata uang Rupiah.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Mata uang Rupiah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menilai pemilu 2014 tidak akan mempengaruhi kondisi rupiah. Malah, pertumbuhan ekonomi pada tahun depan diperkirakan akan positif.

"Pemilu sebenarnya malah positif karena banyaknya kegiatan yang akan meningkatkan transaksi ekonomi dan efeknya ke pertumbuhan ekonomi," kata Direktur Departemen Komunikasi BI Jakarta, Peter Jacobs, Sabtu (30/11).

Peter menjelaskan, melemahnya rupiah juga dipengaruhi faktor eksternal di luar kontrol BI. Antara lain, isu tapering off atau pengurangan stimulus yang akan membuat pemerintah AS mengurangi pembelian surat berharga. Sehingga menghambat upaya BI mengembalikan posisi rupiah. 

Sedangkan faktor internal, justru karena tingginya tingkat impor Indonesia. Khususnya di sektor migas. Sedangkan ekspor tidak bisa meningkat karena permintaan di luar negeri juga sedang terbatas. Adanya impor yang tinggi tanpa diimbangi dengan ekspor, maka menjadi defisit.

Namun, ujarnya, tingkat inflasi pada akhir tahun berada di bawah prediksi BI. Pada pertengahan 2013, diperkirakan tingkat inflasi akan berada antara 9-9,8 persen. Namun ternyata pada akhir tahun ini, tingkat inflasi malah kurang dari sembilan persen. "Ternyata penurunan harga terjadi lebih cepat sehingga tidak menciptakan tingkat inflasi yang tinggi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement