Jumat 29 Nov 2013 23:25 WIB

Cegah Banjir, Masyarakat Bali Diimbau Tetap Jaga Kebersihan

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Karta Raharja Ucu
Petugas kebersihan (ilustrasi)
Foto: www.beritajakarta.com
Petugas kebersihan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Memasuki musim penghujan, masyarakat Denpasar diimbau memperhatikan hidup sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan. Jika lingkungan bersih, tidak ada sampah di saluran air, maka banjir bisa dicegah.

"Pokoknya hal ini tergantung kepada kebiasaan hidup masyarakat juga," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkot Denpasar, IB Rahoela kepada ROL, Jumat (29/11).

Rahoela mengatakan, Wali Kota Denpasar, IB Dharmawijaya Mantra, sudah mengumpulkan seluruh perangkat daerah di Denpasar. Kepada para pemangku kepentingan diminta saling bahu membahu, mengantisipasi timbulnya bahaya yang ditimbulkan hujan.

Langkah-langkah yang telah diambil Pemkot Denpasar, antara lain yakni mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir, bahaya kebakaran dan pohon tumbang. Berdaarkan pengalaman kata Rahoela, ketiga hal itu paling banyak terjadi di Denpasar saat terjadinya musim hujan.

"Selain itu, ada juga ancaman wabah penyakit seperti diare dan demam berdarah. Tapi itu sudah diantisipasi oleh Dinas Kesehatan Denpasar," katanya.

Sejauh ini, sejak memasuki musim penghujan, kota Denpasar masih aman dari bahaya banjir. Menurut Rahoela, hal tersebut sangat dipengaruhi oleh upaya Pemkot Denpasar memperbaiki dan membersihkan drainase dari sampah.

"Masyarakat sudah mulai sadar, mereka mulai membuang sampah di tempat yang ditentukan. Ini membuat Denpasar aman dari banjir," katanya.

Sementara itu, Pemkot Denpasar juga menertibkan atribut berupa baliho dan sepanduk yang bertebaran tanpa izin di sekitar kota Denpasar. Baliho-baliho itu sebutnya, sangat membahayakan, terutama saat terjadi hujan lebat disertai angin. Yang mana baliho bisa terbang ke jalan dan mengganggu kelancaran di jalan raya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement