REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Presiden, Boediono menilai Indonesia memerlukan strategi ketahanan pangan yang handal. Hal tersebut tak lain untuk menangkal ancaman-ancaman yang muncul.
“Semua ancaman harus kita tangkal, seperti kita mengamankan negara kita dari berbagai ancaman, tidak hanya satu atau sepotong-sepotong,” katanya saat memberikan sambutan pada acara penyerahan penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara di Auditorium Istana Wakil Presiden, Jumat (29/11).
Wakil Presiden Boediono menilai terdapat tiga serangan resiko global terhadap ketahanan pangan. Pertama, defisit penawaran dan permintaan pangan secara global.
Kedua, perubahan iklim. Ketiga, adanya gesekan politik dan militer. Untuk mengatasinya, strategi ketahanan pangan harus dirumuskan dengan cermat karena hal ini menentukan langkah-langkah berikutnya.
“Definisi operasional dari ketahanan pangan nasional adalah menyediakan pangan bagi semua negara untuk kehidupan yang layak dengan harga terjangkau,” ucap Wapres.