Jumat 29 Nov 2013 06:48 WIB

Tender Minyak Dijadikan Arisan

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Djibril Muhammad
Deviardi keluar usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (14/8).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Deviardi keluar usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatif golf Rudi Rubiandini, Deviardi, mengaku mengenal Widodo Ratanachaitong. Ia menyebut Rudi yang masih menjabat sebagai Kepala SKK Migas mengenalkannya kepada Widodo.

Dalam persidangan Kamis (28/11), Deviardi mengaku pernah melakukan perbincangan dengan Widodo melalui telepon. Jaksa penuntut umum menanyakan perihal pembicaraan tentang tender minyak yang akan dibuat arisan.

"Bahwa minyak itu bakal dibuat arisan dalam arti biru bakal dikasih satu, merah dikasih satu, kuning dikasih satu, hijau juga dikasih satu," kata jaksa M Rum, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta.

Deviardi membenarkan adanya pembicaraan itu dengan Widodo. Ia mengatakan, Widodo yang menungkap keterangan itu.

"Nanti tender itu akan seperti ini, seperti ini. Biru dikasih segini. Widodo yang menyampaikan kepada saya," katanya, yang bersaksi dalam persidangan dengan terdakwa Komisaris PT KOPL Indonesia, Simon Gunawan Tanjaya itu.

Selain mengenai tender yang dijadikan arisan, jaksa juga menanyakan tentang perbincangan lain antara Deviardi dengan Widodo. Pembicaraan itu terkait rotasi atau pergantian pejabat terkait minyak. "Nanti bakal ada pergantian ini, ini. Widodo yang sampaikan kepada saya. Ada pembicaraan seperti itu," katanya.

Deviardi mengaku tidak begitu mengetahui sosok Widodo. Sebab ia hanya dikenalkan oleh Rudi. Namun ketika bertemu di Singapura, ia mengatakan, Widodo pernah bercerita memiliki tujuh perusahaan minyak. Selain itu, menurut Deviardi, Widodo juga bercerita mempunyai jaringan ke Istana dan DPR. "Ya, dia cerita," ujar Deviardi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement