REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Sumatera Selatan (Sumsel) membutuhkan pusat layanan terpadu untuk mendorong agar produknya dapat dikenal hingga ke penjuru dunia.
Salamah Sri Susanti, Ketua Forum Tenaga Pendamping UMKM Sumsel, menilai saat ini UMKM di daerah ini tumbuh berkembang terutama industri kuliner. Namun sayangnya, masih banyak belum dikenal baik di pasar lokal maupun luar negeri.
“Untuk itu, pemerintah daerah di Sumsel perlu membangun pusat layanan terpadu sebagai wadah untuk memasarkan produksi UMKM. Kami berharap pemerintah daerah bisa merealisasikannya sehingga produksi UMKM dari ini dapat dikenal di penjuru dunia,'' katanya pada Pelantikan Forum Tenaga Pendamping UMKM Sumsel yang di fasilitasi Bank Indonesia Wilayah VII Palembang.
Menurut Salamah, selama ini produk-produk yang dihasilkan UMKM di Sumsel masih memiliki kelemahan, kualitas produk dari UMKM belum banyak menggunakan kemasan, sehingga nilai jualnya belum mampu bersaing di pasaran. “Ini karena di Sumsel belum memiliki juga rumah kemasan,” ujarnya.
Dengan adanya pusat layanan terpadu, menurut Ketua Forum Tenaga Pendamping UMKM, dapat memotivasi UMKM mau berkembang.
“Selain itu, dengan adanya pusat layanan terpadu tersebut dapat juga menjaga ketimpangan antara UMKM yang baru dan UMKM yang mapan,'' katanya. ''Bahkan, adanya pusat layanan terpadu itu setidaknya dapat memberikan pelatihan untuk para pelaku UMKM di Sumsel.”