Rabu 27 Nov 2013 16:02 WIB

1.930 Polisi Jaga Demo Dokter di Jakarta

 Sejumlah dokter melakukan aksi solidaritas tolak kriminalisasi dokter di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (27/11).  (Republika/Tahta Aidilla)
Sejumlah dokter melakukan aksi solidaritas tolak kriminalisasi dokter di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (27/11). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya Kombespol Muhammad Chaerul mengaku menerjunkan 1.930 personel untuk mengawal unjuk rasa dokter di Jakarta.

"Pengamanan biasa saja. Ada 1.930 personel dikerahkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa. Personel yang diterjunkan gabungan dari beberapa satuan dan wilayah," kata Muhammad Chaerul di Jakarta, Rabu (27/11).

Chaerul mengatakan langkah ini dilakukan personel Polda Metro Jaya, Mabes Polri, Direktorat Lalu Lintas, Satuan Brimob dan Polres Metro Jakarta Pusat yang akan berjaga di beberapa objek vital dan titik aksi unjuk rasa seperti Bundaran Hotel Indonesia, Istana Presiden dan Mahkamah Agung.

Ratusan dokter di Jakarta berunjuk rasa hari ini, mulai  Bundaran Hotel Indonesia, kemudian berjalan kaki menuju Istana Presiden dan Mahkamah Agung.

Aksi unjuk rasa itu dilakukan sebagai bentuk solidaritas kepada tiga dokter di Manado sekaligus protes kepada Mahkamah Agung atas vonis kepada Dewa Ayu Sasiary Prawani, Hendy Siagian dan Hendry Simanjuntak atas meninggalnya seorang pasien saat dirawat di Rumah Sakit Prof Kandauow, Manado pada 2010.

Pada sidang tingkat pertama di Pengadilan Negeri Manado, mereka dinyatakan tidak bersalah. Namun pada tingkat kasasi, Mahkamah Agung menyatakan mereka bersalah atas tindakan malapraktik dan divonis 10 bulan penjara.

Vonis itu diprotes kalangan dokter, termasuk organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement