Rabu 27 Nov 2013 12:24 WIB

SBY: Jangan Banyak Retorika

Rep: Esthi Maharani/ Red: Mansyur Faqih
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan retorika tidak akan bisa mengubah kondisi ekonomi Indonesia. Karena itu, pembahasan yang bermuara pada strategi dan tindakan nyata serta rasional diperlukan. 

"Jangan banyak retorika karena itu tidak bisa mengubah ekonomi kita. Yang diperlukan adalah strategi, tindakan nyata dan rasional," katanya, Rabu (27/11). 

Ia mengatakan, dengan kondisi ekonomi global dan Indonesia yang masih bergejolak, maka diperlukan manajemen krisis. Sehingga, diharapkan dapat meniminalisasi dampak krisis yang timbul oleh gejolak di dalam negeri serta faktor eksternal. 

Menurutnya, Indonesia sudah memiliki banyak pengalaman untuk mengatasi krisis ekonomi. Sebut saja pada 1998, 2005, 2008, dan 2009. Dari tahun tersebut, Indonesia masih bisa melewatinya. "Kita berhasil meminimalkan dampak krisis global, ekonomi kita selamat dan tetap tumbuh. Saya yakin mengatasi gejolak ekonomi terkini, kita bisa mengatasinya dengan baik pula," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement