Rabu 27 Nov 2013 00:25 WIB

KU Jepang dan ITS Kerja Sama Tingkatkan Riset Teknologi

Riset di Laboratorium (ilustrasi)
Riset di Laboratorium (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kumamoto University (KU) Jepang dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya-Indonesia mengembangkan kerja sama untuk meningkatkan riset di bidang teknologi.

"Kumamoto cukup kuat dalam bidang engineering dan ITS juga sangat disegani dalam keteknikan, maka kerja sama keduanya akan sangat mungkin menjadi yang terkuat nantinya," kata President KU Isao Taniguchi di Surabaya, Selasa (26/11).

Pengembangan kerja sama untuk meningkatkan riset teknologi dilakukan dengan menandatangani kontrak kerja sama antara KU dengan ITS dan sejumlah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di wilayah timur Indonesia, seperti Unsrat, Uncen, Unram, dan sebagainya.

Dalam pengembangan kerja sama melalui riset teknologi yang dirintis sejak Memorandum of Understanding (MoU) pada tahun 2004 itu, ITS juga mengajak Universitas Airlangga (Unair) Surabaya untuk mengembangkan riset bidang kesehatan.

"Bidang riset yang menjadi unggulan Unair juga ada yang memiliki kaitan dengan teknologi atau beberapa jurusan di ITS, saya yakin 'triangular cooperation' (ITS, Unair, KU) akan cepat berkembang," kara Rektor ITS Prof Ir Tri Yogi Yuwono DEA.

Menurut Prof Tri Yogi Yuwono, kerja sama dengan KU itu sangat penting, baik untuk produk akademis seperti peningkatan riset, tetapi juga menjadi kontribusi ITS kepada bangsa untuk menghadapi Asean Economic Community (AEC) 2015.

"Untuk menghadapi AEC 2015 itu, jumlah engineer yang ada di Indonesia harus diperbanyak. Saat ini ada 600 engineer per satu juta penduduk, padahal Indonesia sekarang hanya memiliki 164 engineer per satu juta penduduk," katanya.

Menurut dia, pengembangan kerja sama melalui peningkatan riset teknologi itu akan mendorong bertambahnya jumlah 'engineer' lebih banyak, baik magister maupun doktoral.

"Untuk itu, ITS yang sudah mulai berkolaborasi untuk melakukan kerja sama riset bersama Kumamoto University sejak tahun 2004 itu menandatangi kesepakatan kerja sama dalam Double Degree Program (DDP) mulai tahun ini (2013)," katanya.

Dengan adanya DDP, jumlah mahasiswa yang mengikuti program tersebut akan semakin bertambah, sehingga jumlah riset yang dilakukan dan jumlah 'engineer' yang dicetak akan semakin meningkat.

"ITS sendiri menargetkan 20 persen dari 'student body' ITS merupakan mahasiswa program master dan doktoral, sedangkan saat ini masih mencapai 16 persen," katanya.

Selain melakukan penandatanganan MoU, KU juga menggelar event tahunan internasional di Surabaya yakni "Kumamoto University Forum 2013" yang melibatkan para peneliti dari KU dan beberapa universitas di Indonesia untuk membahas berbagai hasil penelitian bersama.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement