Selasa 26 Nov 2013 16:39 WIB

DPRD Bengkulu Tolak HPN di Benteng Marlborough

Benteng Marlborough
Foto: museumindonesia.com
Benteng Marlborough

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Oktoberto, menyatakan tidak setuju dengan rencana pemerintah daerah menjadikan halaman Benteng Marlborough sebagai lokasi puncak penyelenggaraan Hari Pers Nasional (HPN) pada 9 Februari 2014.

"Pasti akan merusak, karena akan begitu banyak orang yang hadir sedangkan benteng itu terbatas," katanya di Bengkulu, Selasa (26/11). Ia mengatakan pemerintah sebaiknya mencari lokasi lain untuk penyelenggaraan puncak peringatan HPN 2014.

Menurutnya, perlu penelitian, kajian, dan pertimbangan khusus untuk menjadikan sebuah situs bersejarah sebagai lokasi perayaan sebuah acara yang bertaraf nasional. Kehadiran Presiden, menurutnya, secara otomatis akan mengundang banyak warga, sehingga dikhawatirkan merusak cagar budaya tersebut.

"Masih banyak lokasi lain yang bisa dijadikan lokasi even besar seperti HPN tersebut, seperti gedung STQ dan beberapa hotel lain," tambahnya.

Anggota Komunitas 'Bengkulu Heritage Society', Krisna Gamawan, mengatakan keinginan pemerintah menggelar acara puncak HPN 2014 kawasan Cagar Budaya Benteng Marlborough perlu kajian khusus. "Kalau terlalu dipaksakan, dikhawatirkan kekuatan fisik benteng akan terpengaruh," ucapnya.

Menurut dia, untuk menampung jumlah ribuan pengunjung dalam tempo bersamaan, perlu penelitian dan rekomendasi dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB).

Benteng Marlborough di kawasan Pantai Tapakpaderi merupakan peninggalan kolonial Inggris. Benteng berbentuk replika kura-kura ini dibangun sekitar tahun 1741, dan hingga saat ini masih berdiri kokoh.

Sebelumnya, Ketua Pelaksana Harian HPN 2014, Azwar Boerhan, mengatakan sejumlah pihak mengusulkan halaman benteng untuk puncak peringatan HPN. "Banyak yang harus dipertimbangkan, selain dampak terhadap benda cagar budaya, juga faktor cuaca. Karena area terbuka dan berada di pinggir pantai rawan badai." Prioritas utama penyelenggaraan saat ini, kata dia, adalah aula salah satu hotel di kota Bengkulu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement