REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pusat Kemitraan Teknologi Nuklir Badan tenaga Nuklir Nasional (Batan) hingga tahun 2013 telah meluncurkan 20 varietas benih padi bibit unggul di Indonesia.
Jumlah tersebut sebenarnya sudah mencapai 10 persen dari jumlah benih padi varietas unggul yang ada di Indonesia. Namun hingga saat ini dari puluhan varietas yang dikembangkan tersebut, baru tiga benih padi yang digemari masyarakat. Ketiga varietas benih padi milik Batan ini adalah Mira, Bestari, dan Sidenuk.
"Benih padi yang kami kembangkan sebenarnya sudah dimanfaatkan petani di 23 provinsi di Indonesia. Namun dari 20 varietas unggul yang kami kembangkan baru tiga varietas itu yang sangat digemari," ujar Kepala Pusat Kemitraan Teknologi Nuklir Batan, Ferly Hermana, di Yogyakarta, Selasa (26/11).
Ketiga benih padi varietas unggul tersebut digemari masyarakat karena produktivitasnya tinggi, tahan hama, berumur pendek, dan rasa nasinya khas. Ketiganya merupakan hasil pemuliaan mutasi dengan teknologi nuklir yang dilakukan Batan.
Ketiga varietas ini kata Ferly, mampu memproduksi gabah hingga 9-11 ton per hektar tanaman padi. Umur tanaman hingga panen kata dia, juga sangat pendek, yaitu 103 hari sehingga petani bisa panen tiga kali dalam setahun.
"Saat ini kita terus melakukan pengembangan pemuliaan benih. Harapannya produktivitas bisa digenjot dengan masa tanam yang semakin pendek. Ini penting karena semakin sempitnya lahan pertanian akibat alih fungsi lahan," ujarnya.
Terkait dengan upaya pemuliaan benih padi dan peningkatan produktivitas, Batan menggelar Forum Inovasi Padi di Yogyakarta, 26-27 November 2013. Dalam kesmepatan itu Batan menggelar dialog langsung dengan mitra yang selama ini membudidayakan benih unggulan Batan langsung ke petani.