REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Rektor Universitas Paramadina Anies Baswesdan menyatakan bakal tetap mengikuti konvensi calon presiden Partai Demokrat meskipun hasil survei menyebutkan bahwa elektabilitas partai itu mengalami penurunan.
"Saya rasa jalan terus. Justru ini adalah kesempatan bahwa calon presiden sebenarnya harus dinilai lewat kompetensi. Ketika ada proses pencalonan semacam konvensi ini maka 11 orang itu dievaluasi sebelum jadi capres," katanya, di Purwokerto, Selasa (26/11).
Anies mengatakan hal itu kepada wartawan usai menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Pengembangan Sumber Daya Pedesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan di Gedung Soemardjito, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.
Menurut dia, yang menjadi masalah di Indonesia saat ini adalah orang bisa mendadak menjadi capres tanpa ada proses evaluasi berbulan-bulan oleh publik. "Mengapa saya katakan konvensi merupakan proses yang baik, karena sebelum menjadi capres, sudah dibandingkan, ditanya pandangannya, dan dievaluasi," katanya.
Ia mengatakan bahwa dalam sebuah proses demokrasi, calon yang dipilih oleh rakyat adalah calon yang terseleksi. "Kita di Indonesia sekarang terbalik, mulainya dari angkanya (elektabilitas -red.) dulu. Kalau angkanya ada, baru bicara kompetensinya. Kapan kita akan bisa maju jika kita selalu mulainya dari angkanya," katanya menambahkan.