Senin 25 Nov 2013 04:03 WIB

Cara Politisi 'Merayu' Anak Muda

Seorang warga mengecek namanya dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2014 (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Seorang warga mengecek namanya dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2014 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Pengaruh orang tua terhadap anak lebih kuat dibandingkan jejaring sosial dalam hal menggiring mereka yang sudah masuk kategori pemilih pemula untuk berpartisipasi menentukan pilihannya dalam pemilu, kata Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku Jafet Damamain.

"Kondisi ini bukan saja terjadi di daerah pelosok yang sangat terbatas akses teknologi dan jejaring sosialnya, tapi di perkotaan juga demikian," katanya.

Menurut dia, dominasi pengaruh dari orang tua masih wajar karena biasanya ada hubungan emosional dengan partai atau figur tertentu dalam sebuah pesta demokrasi, baik pemilihan Presiden, Legislatif, pun pemilihan kepala daaerah Gubernur, Wali Kota atau Bupati.

"Jadi kalau kita mau menggunakan kemajuan teknologi komunikasi berupa jejaring sosial dalam menarik minat para pemilih pemula itu bukan sebuah jaminan," katanya.

Selain itu, pemakaian internet juga terbatas di wilayah perkotaan yang sudah cukup lengkap sarana infrastruktur dasarnya, tidak di pelosok desa yang tidak ada listrik dan jaringan telekomunikasi maupun akses internet. "Jadi tentu (jejaring sosial) tidak bisa dipakai menarik para pemilih pemula," katanya.

Dengan demikian, kata Jafet, yang lebih efektif dalam menarik minat mereka adalah lewat kegiatan tatap muka dan dialog langsung, baik di daerah perkotaan maupun desa dan wilayah pelosok.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement