REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia Bambang Wibawarta mengatakan calon presiden harus mempunyai visi tentang kebudayaan yang jelas agar dapat menyikapi kemajemukan bangsa Indonesia.
"Saat ini saya belum melihat ada bakal calon presiden yang mempunyai visi tentang kebudayaan yang jelas," kata Bambang di sela kunjungan ke sejumlah museum di Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan kebudayaan bukan hanya tari-tarian, drama atau nyanyian, tetapi lebih dari itu semua.
Menurut dia calon presiden yang mempunyai visi dan misi jelas tentang budaya Indonesia maka akan mampu mengelola kemajemukan bangsa Indonesia untuk tetap bersatu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Bambang yang saat ini juga menjabat sebagai wakil rektor UI mengatakan dari sekian banyak bakal nama calon presiden yang muncul di media massa belum ada satupun yang membahas tentang kebudayaan dan rencana-rencana strategis yang akan diterapkannya.
"Program-program kerja mengenai kebudayaan yang akan dilaksanakan harus konkrit," ujar Bambang yang juga dikenal sebagai perupa bernilai sejarah kehidupan dan kolektor aneka lukisan.
Untuk itu, ia berharap agar para calon presiden yang akan datang memahami tentang budaya, sehingga bisa mengubah mindset atau pola pikir buruk di masyarakat yang harus dihindari atau dihilangkan.
Dikatakannya dengan budaya maka suku bangsa Indonesia dapat disatukan. "Budaya bisa menyatukan Indonesia," katanya.
Selain itu Bambang menilai budaya juga bisa menjadi nilai aset ekonomi bagi masyarakat. Untuk itu diperlukan dukungan pemerintah untuk mewujudkan itu semua.
"Harus ada strategi agar budaya mempunyai link ke ekonomi, sehingga bisa menyejahterakan masyarakat" ujarnya.