REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Puluhan rumah warga di Kelurahan Betara, Kecamatan Kuala Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, Kamis dinihari sekitar pukul 00.25 WIB, porak-poranda akibat dihantam angin puting beliung.
Hanya dalam hitungan menit, angin puting beliung telah memporakporandakan puluhan rumah. Tidak hanya hunian warga, beberapa fasilitas umum ikut tersapu.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, akibat hantaman badai ini, tercatat dua unit rumah hancur total, enam rusak berat, dan 25 unit lain rusak ringan.
Sementara itu, fasilitas umum yang juga mengalami kerusakan yakni, jembatan PNPM, tower SSD di kantor camat, dan sebagian atap seng hilang terbawa angin.
Bahkan, sebagian besar kaca jendela dan asbes plafon rumah juga banyak yang rusak. Gedung PAUD Intergritas Posyandu sebagian atapnya juga hilang.
Ibrahim (40), tokoh pemuda setempat yang tinggal di RT.07 Kelurahan Betara, menuturkan kejadian berawal saat hujan turun dan disertai angin.
Namun, beberapa beberapa menit setelah hujan reda, tiba-tiba hembusan angin berubah menjadi angin puting beliung.
''Dalam tempo sekitar 10 menit, puluhan material rumah langsung dibuat beterbangan tidak tentu arah,'' katanya.
Warga yang mendengar deruan angin serta suara atap rumah warga yang berisik, bergegas keluar rumah untuk mencari tempat aman. Belum sempat warga mencari tempat yang aman, tiba-tiba sebagian besar rumah penduduk yang beratapkan seng dan daun nipah beterbangan.
"Waktu itu saya mau nampung air hujan, tiba-tiba mendengar deruan angin serta bunyi seng rumah yang berisik. Saya bangunkan anak serta istri untuk keluar rumah karena takut terjadi apa-apa. Begitu saya keluar rumah, ternyata warga lainnya juga sudah banyak yang keluar rumah," kata Ibrahim.
Ia mengatakan saat ini para korban angin puting beliung mengungsi ke rumah keluarganya masing-masing yang selamat dari terjangan angin.
Sementara M Yunus, Camat Kuala Betara, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
"Saya belum bisa merinci secara pasti jumlah rumah warga yang hancur total, karena hingga saat ini kami masih melakukan pendataan," katanya saat dihubungi via telepon.