Kamis 21 Nov 2013 18:32 WIB

BEI-UMY Berhasil Cetak Rekor MURI

Rep: Heri Purwata/ Red: Djibril Muhammad
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasil mencetak rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dalam menggaet 1.000 investor.

Tercatat Rektor UMY, Bambang Cipto menjadi investor pertama dan Dewi Rose menjadi investor ke 1.000, pada Kamis (21/11).

Piagam rekor MURI diserahkan Paulus Panka kepada Rektor UMY, Direktur Utama BEI, Ito Warsito dan Dirut First Asia Capital, Alfo Cahaya di Gedung Sportorium Kampus UMY, Kamis (21/11).

"Ini untuk pembelajaran bagi mahasiswa agar memiliki bekal yang cukup tentang pasar modal," kata Rektor UMY, Bambang Cipto.

Bambang menjelaskan, ide awal penciptaan rekor MURI dengan 1.000 investor ini untuk memberikan pengetahuan yang riil bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi UMY. Selama ini, mereka mendapatkan mata kuliah tentang pasar modal lebih banyak teori.

"Kemudian ada ide untuk mendorong mahasiswa menjadi investor dan bekerjasama dengan BEI (Bursa Efek Indonesia). Ternyata peminatnya banyak, maka dibuat rekor MURI ini," kata Bambang.

Sementara Kepala Kantor BEI Perwakilan Yogyakarta, Irfan Noor Riza, pemecahan rekor ini murni 100 persen ide dari kampus. Pihaknya hanya memberi fasilitas dan kebetulan BEI memiliki program untuk sosialisasi pasar modal untuk meningkatkan jumlah investor. Saat ini investor yang warga Indonesia masih di bawah satu persen dari 240 juta penduduk Indonesia.

Untuk menjadi investor, Irfan mengatakan, cukup dengan uang Rp 100 ribu saja. Ia merasa optimis jika gerakan ini terus dilakukan, empat atau lima tahun mendatang modal lokal akan menggeser modal asing.

Selain sosialisasi, Irfan melanjutkan, adanya perubahan satuan lot saham dari 500 lembar menjadi 100 lembar per lot akan memudahkan investor untuk membeli saham. Peraturan ini akan berlaku mulai 6 Januari 2014 mendatang.

Irfan mengaku akan menggandeng perguruan tinggi-perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta. Pihaknya akan menekankan perubahan paradigma dari masyarakat yang gemar menabung menjadi gemar berinvestasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement