Kamis 21 Nov 2013 16:46 WIB

Istana Tegaskan Tak Butuh Pernyataan Abbot di Depan Parlemen Australia

Rep: Esthi Maharani/ Red: Mansyur Faqih
Julian Aldrin Pasha
Foto: Antara
Julian Aldrin Pasha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara presiden, Julian Aldrin Pasha menegaskan surat dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada PM Australia, Tony Abbot sudah dikirim tadi malam. Isinya tak lain permintaan pemerintah Indonesia agar Australia memberikan klarifikasi tentang isu penyadapan yang dilakukan negara tersebut. 

"Surat yang ditujukan kepada PM Australia, Tony Abbot sudah dikirimkan semalam. Bapak Presiden telah mengirimkan surat kepada beliau, semalam sudah dikirimkan," katanya, Kamis (21/11). 

Ia mengatakan meski PM Australia sudah menyampaikan rasa penyesalan yang mendalam, tetapi Indonesia membutuhkan pernyataan resmi yang ditujukan ke pemerintah. Bukan pernyataan Abbot di hadapan parlemennya. Karena itu, pemerintah Indonesia tetap menunggu itikad baik pemerintah Australia untuk memperbaiki hubungan kedua negara. 

"Kami memang mendapatkan informasi bahwa di parlemen Australia, Perdana Menteri Tony Abbot menyampaikan secara tulus rasa penyesalan yang mendalam. Namun, yang ditunggu dan yang kita butuhkan adalah penjelasan resmi dari pemerintah Australia. Maka kita akan menunggu bagaimana respon dari pemerintah Australia terhadap surat Presiden SBY," katanya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement