REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, meragukan keberhasilan program penanaman kembali (reboisasi) hutan di Jabar. Karena, meskipun reboisasi terus dilakukan, namun masih banyak kawasan hutan terlihat gundul.
Sejak 1972 lalu, program reboisasi gencar dilakukan. Bahkan, berbagai gerakan reboisasi pun dicanangkan oleh banyak pihak untuk memperbaiki lingkungan dalam upaya mitigasi perubahan iklim global. Yakni, melalui menanam jutaan batang pohon di kawasan hutan gundul dan lahan-lahan kritis.
Deddy menilai program reboisasi tahun lalu pun luar biasa. Karena, berdasarkan informasi yang diterimanya, selama 2012 jumlah pohon yang berhasil ditanam sebanyak 249 juta pohon.
Capain tersebut melebihi target yang ditetapkan sebanyak 180 juta pohon. "Ini luar biasa, dari tahun 72 reboisasi ini digelar, sudah sekitar 41 tahun yang lalu. Tapi, kenapa masih banyak terlihat kawasan hutan yang gundul," ujar Deddy saat memberikan sambutan dalam peringatan Hari Tanam Indonesia dan Bulan Menanam Nasional di Situ Cileunca, Pangalengan, Kabupaten Bandung.
Dengan masih banyaknya hutan yang gundul, dia meragukan pohon yang sudah berhasil ditanam bertahan hidup. Bahkan, kata Deddy, jangan-jangan pohon yang ditanam jumlahnya jauh lebih sedikit daripada pohon yang ditebang, dirusak, atau dirambah.
"Jangan-jangan kita lupa menghitung berapa pohon yang ditanam, dan berapa pohon yang dirusak," kata Deddy.
Oleh karena itu, Ia meminta Dinas Kehutanan Jabar untuk mengevaluasi program reboisasi hutan di Jabar agar hasilnya optimal sehingga luas kawasan hutan gundul bisa terus ditekan.
"Pak Kadis (Kepala Dinas Kehutanan Jabar), ini harus dihitung. Jangan sampai kita lupa menghitung, yang kita hitung cuma pahala saja, sementara dosanya tidak. Ujung-ujungnya bisa neraka itu," katanya.