REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Sebanyak 300 aparat kepolisian bertugas mengawal ribuan buruh pada rapat pleno penetapan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) Kota Tangerang. Hingga Rabu (20/11) sore, ribuan buruh masih bertahan melakukan aksi unjuk rasa di depan Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangerang.
Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Metropolitan Tangerang Kota Kombes Riad menyatakan, aparat akan melakukan pengamanan sampai rapat pleno KHL oleh Dewan Pengupahan Kota (Depeko) selesai.
“Ada 300 personel yang bertugas, Insya Allah berjalan aman,” katanya pada Republika di Balaikota Tangerang, Rabu (20/11). Saat ini rapat masih berlangsung sehingga para buruh masih bertahan melakukan unjuk rasa.
Menurut Riad, pengamanan rapat pleno KHL tersebut sama seperti pengamanan lainnya. Pihaknya sudah menyiapkan standar keamanan yang telah ditentukan soal ancaman buruh yang akan terus bertahan hingga malam bahkan menginap di kantor pemkot.
Riad mengatakan, petugas juga akan menginap sampai keamanan tetap terjaga. Selain itu, dari pantauan dirinya pada lokasi demonstrasi masih berjalan kondusif. Menurutnya, memantau langsung aksi buruh untuk memastikan situasi masih aman terkendali.
Sementara itu, Sasmita salah satu koordinator buruh menyatakan akan terus bertahan sampai rapat pleno KHL selesai. “Jika pleno mentok, kita akan instruksikan buruh dari semua pabrik untuk merapat ke Pemkot Tangerang,” ungkapnya.
Para buruh menghimbau Depeko agar jangan terlalu lama dan bertele – tele dalam rapat pleno. Menurutnya para buruh ingin menunggu kepastian secepatnya untuk penetapan KHL dan UMK. Para buruh tetap konsisten pada tuntutannya yakni kenaikan upah minimal 50 persen dari tahun sebelumnya.