Rabu 20 Nov 2013 11:54 WIB

BIN: Australia Sadap Indonesia pada 2007-2009

Rep: Esthi Maharani/ Red: Heri Ruslan
Marciano Norman
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Marciano Norman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN), Marciano Norman memastikan ada data-data yang menunjukkan Australia memang melakukan penyadapan terhadap Indonesia. Tepatnya pada kurun waktu 2007 dan 2009.

“Beberapa informasi yang kita terima, bahwa ada data-data yang memang menunjukkan terjadi pelanggaran itu (penyadapan) pada kurun waktu tersebut,” katanya saat ditemui di kantor presiden, Rabu (20/11).

Menurutnya, pihak manapun pasti tidak akan mendeklarasikan hal-hal yang dikerjakan secara illegal. Tetapi, BIN mendeteksi adanya pelanggaran tersebut. Ia menyayangkan aksi tersebut karena membuka peluang ganggu stabilitas keamanan negara dan hubungan kedua negara.

Ia pun menegaskan aksi penyadapan yang dilakukan pemerintah Australia terhadap pemerintah Indonesia tidak boleh terjadi lagi di masa depan. Menurutnya, harus ada komitmen dari kedua negara untuk mengevaluasi dan sama-sama memperbaiki kondisi yang saat ini tercipta.

“Agar hal-hal seperti ini yang sangat sensitive dan ini tentunya sangat berdampak pada kewibawaan NKRI yang tidak satu pun warga negara kita diperlakukan seperti itu. Oleh karena itu, komunikasi itu harus dijaga dan keberatan dari seluruh WNI harus dipahami mereka. Dari sekarang dan ke depan itu tidak akan ada lagi. Itu yang kita tunggu,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement