Rabu 20 Nov 2013 08:15 WIB

BMKG : Waspadai Longsor dan Banjir

Rep: Lilis Handayani/ Red: Dewi Mardiani
Sejumlah petugas penangggulangan bencana dan prajurit TNI mencari korban yang diduga masih tertimbun setelah terjadinya tanah longsor (ilustrasi).
Foto: Antara/Agus Bebeng
Sejumlah petugas penangggulangan bencana dan prajurit TNI mencari korban yang diduga masih tertimbun setelah terjadinya tanah longsor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  MAJALENGKA -- Memasuki akhir November 2013, tingkat intensitas hujan di berbagai daerah di wilayah III Cirebon mulai meningkat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Majalengka pun memperingatkan ancaman bahaya longsor.

''Ancaman bahaya longsor terutama untuk daerah perbukitan,'' ujar Kepala BMKG Stasiun Jatiwangi, Majalengka, Pujiono, Rabu (20/11).

Tingkat kerawanan terhadap bahaya longsor akan semakin tinggi jika pepohonan di atas perbukitan banyak yang ditebang. Pasalnya, daya serap air hujan oleh akar pohon menjadi berkurang sehingga air langsung turun sambil melongsorkan tanah yang dilewatinya.

 

Selain ancaman longsor, tambah Pujiono, bencana lain yang harus diwaspadai adalah banjir. Hal itu terutama untuk daerah-daerah yang berada di dataran rendah, seperti Kabupaten Indrmayu dan Kota/Kabupaten Cirebon.

Menurut Pujiono, ancaman longsor dan banjir akan semakin meningkat saat curah hujan semakin meninggi. Dia menyebutkan, tingginya curah hujan diprediksi akan berlangsung pada Desember, Januari, dan Februari. ‘’Sedangkan puncak musim hujan diprediksi akan terjadi pada Januari,’’ tutur Pujiono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement