Selasa 19 Nov 2013 12:17 WIB

Jajanan di Sumsel Dinilai Banyak yang Kurang Aman

Makanan jajanan pasar.   (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Makanan jajanan pasar. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Yayasan Lembaga Konsumen (YLK) Sumatera Selatan menilai jajanan atau makanan yang diperdagangkan di tengah-tengah masyarakat di provinsi setempat masih banyak yang kurang aman.

"Jajanan makanan mengandung bahan pengawet, pewarna, dan zat kimia berbahaya yang dikeluhkan masyarakat masih banyak beredar di pasar dan sekolah sehingga perlu digalakkan penertibannya," kata Ketua YLK Sumatera Selatan Hibzon Firdaus di Palembang, Selasa (19/11).

Dijelaskannya, operasi penertiban peredaran jajanan jangan hanya gencar dilakukan oleh instansi terkait pada momentum tertentu seperti selama bulan suci Ramadhan atau menjelang hari besar keagamaan saja.

Penertiban peredaran makanan yang mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan masyarakat perlu dilakukan rutin dan diambil tindakan yang dapat memberikan efek jera bagi pelaku pembuat dan pedagangnya.

Pembuat jajanan yang menggunakan campuran bahan berbahaya bagi kesehatan masyarakat perlu diamankan dan diberikan sanksi hukum yang berat.

Begitu pula bagi pedagang yang menjualnya harus diberikan tindakan hukum sehingga mereka bisa lebih teliti mengecek kandungan bahan baku dan campuran yang digunakan untuk membuat suatu makanan sebelum ikut memasarkan suatu produk jajanan.

Melalui upaya tersebut diharapkan ke depan masyarakat dapat lebih aman dalam mengkonsumsi makanan yang diperdagangkan di lingkungan tempat tinggal, sekolah, dan pusat tempat penjualan jajanan lainnya, katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement