REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Seorang pria ditemukan tewas sementara seorang lainnya dalam keadaan kritis seusai berpesta minuman keras oplosan bersama sejumlah pemuda lainnya di Tulungagung, Jawa Timur, Ahad (17/11) dinihari.
"Kami sudah meminta keterangan sejumlah saksi-saksi, termasuk mengumpulkan barang bukti sisa minuman keras berikut botolnya. Total ada enam orang yang terlibat pesat miras (minuman keras) malam itu," kata Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Lahuri.
Korban meninggal akibat minuman oplosan itu diketahui bernama Samsul (35 tahun). Disebutkan, pesta minuman keras dilakukan keenam pemuda di Kelurahan Kampungdalem, Kecamatan Tulungagung.
Saat itu Samsul mengajak kelima rekannya untuk menenggak minuman keras oplosan yang dibeli dari sebuah warung, tak jauh dari rumah korban. Acara mabuk-mabukan pun terjadi hingga mereka terlelap hingga pagi hari.
Namun, naas bagi Samsul dan Indro alias Aten. Samsul yang sempat terlelap usai teler minuman keras tak pernah bangun lagi. Ia didapati rekan dan keluarganya sudah membujur kaku.
Aten yang juga dalam kondisi teler karena terlalu banyak menenggak minuman keras oplosan sedikit beruntung karena masih tersadar sehingga cepat dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif.
"Kami akan mecaritahu kronologis yang sebenarnya, dan minuman apa yang telah diminum," kata Lahuri.
Penjualan minuman keras oplosan memang marak di Tulungagung. Konsumsi minuman memabukkan untuk penggemar alkohol kelas ekonomi ini disinyalir paling tinggi dibanding penjualan minuman keras bermerek dan terdaftar di kantor pajak negara.
Selain ekonomis, minuman keras jenis ini banyak digemari karena mudah dioplos dengan berbagai bahan dan obat-obatan tertentu guna meningkatkan efek mabuk pada orang yang mengkonsumsinya.