Sabtu 16 Nov 2013 13:47 WIB

PPP Sambut Baik Wacana Koalisi Parpol Islam

Lambang PPP
Foto: warta-rakyat.com
Lambang PPP

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyambut baik wacana pembentukan koalisi partai Islam pada Pemilihan Umum 2014, seperti yang diperbincangkan belakangan ini oleh sejumlah elite politik nasional.

Ketua Umum PPP Suryadharma Ali, di Bandung, Sabtu, mengatakan, terkait wacana tersebut pihaknya sangat terbuka terhadap koalisi parpol Islam tersebut pada Pemilihan Umum 2014.

"Saya menilai penting terbentuknya koalisi itu, karena koalisi ini diyakini mampu memberi kontribusi bagi pembangunan bangsa ke depan," kata Suryadharma Ali.

Terlebih, menurut dia, saat ini banyak permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dan momentum ini mengharuskan partai politik untuk bersatu menyelesaikannya.

"Mengenai persoalan bangsa yang begitu besar tidak mungkin diselesaikan oleh satu partai saja, walaupun partai itu disebut partai besar," kata Ali.

Menurut dia, koalisi tersebut hanya suatu kemungkinan yang biasa terjadi dalam perpolitikan walupun peluang terbentuknya koalisi itu cukup terbuka seperti terbentuknya koalisi poros tengah pada Pemilihan Umum 1999. "Tapi, menurut saya Pemilu 2014 nanti iklim politik tanah air saat ini berbeda dengan 1999," katanya.

Dia mengatakan, pada Pemilu 1999 poros tengah terbentuk karena parpol, khususnya yang berazaskan Islam, memiliki calon presiden. Akan tetapi, kata dia, saat ini hampir seluruh parpol berazaskan Islam sudah memiliki kandidat presidennya.

"Kondisi politik pada saat ini berbeda dengan tahun 1999. Jadi saya melihat itu sebagai suatu kemungkinan saja, karena di dalam politik itu tidak ada yang tidak mungkin," katanya.

Karena itu, pihaknya tidak menutup diri untuk berkoalisi dengan partai nasionalis. "Ya, PPP memandang, kerjasama antar partai itu penting. Oleh karenanya PPP sangat terbuka untuk membangun koalisi dengan partai manapun," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement