REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aipda Darmaji, anggota polantas yang melakukan sterilisasi busway di Jl Jatinegara Barat mengatakan, hingga saat ini masih ada pengendara yang menyerobot jalur Transjakarta. Tak hanya mobil pribadi, akan tetapi angkutan umum dan mobil dinas TNI pun kerap ditemukan melintasi jalur Transjakarta. Padahal, media massa sudah gencar memberitakan adanya larangan masuk jalur Transjakarta.
"Kendalanya ya begini, kalau ada mobil TNI atau anggota TNI berpakaian preman masuk jalur Transjakarta, kami tak bisa menindaknya. Karena yanng berhak menindak itu Garnisun," ujar Darmaji, seperti dilansir situs beritajakarta.
Mamat (48), pengemudi Kopaja mengaku, nekat menyerobot jalur Transjakarta lantaran ingin mengejar setoran. Ia pun pasrah saat polisi menilang surat-surat kendaraannya. "Tadi macet banget. Jadi, terpaksa masuk jalur Transjakarta. Saya juga baru hari ini narik bus masuk jalur Transjakarta. Kalau didenda Rp 1 juta ya keberatan lah. Anak istri saya makan apa nanti kalau dendanya segitu," tandasnya.
Seorang pedagang ikan yang mengendarai sepeda ontel pun turut diberhentikan polisi. Polisi langsung menasehati pengendara sepeda itu agar tak mengulanginya lagi. Sebab hal itu sangat membahayakan keselamatan jiwa, mengingat di jalur tersebut kecepatan bus Transjakarta sangat tinggi. Pedagang ikan yang tak diketahui identitasnya itu pun mengangguk-angguk dan kembali mengayuh sepedanya.