REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, soal kriminalitas pelajar memicu somasi dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Kendati begitu, mantan Bupati Belitung Timur itupun menolak untuk mengubah pernyataannya terkait anak nakal adalah calon bajingan. "Memang begitu. Kalau Anda tidak mau diperbaiki, ya akan jadi bajingan. Makanya mesti dididik. Saya cuma bilang itu bisa jadi bajingan kalau tidak dididik karena sudah bajak bus. Kenakalan 1-2 orang berantem masih wajar. Ini rombongan mau pukul orang dan membajak bus. Itu sudah ada bibit bajingan namanya. Saya tidak salah dalam hal itu," tegasnya seperti dilansir situs beritajakarta.
Agar para pelajar Jakarta tidak menjadi bajingan, Basuki pun meminta para orang tua tidak memanjakan anak. Jika anak melakukan kesalahan menurutnya jangan dibela, tapi ditegur. Bahkan, bila perlu dihukum agar timbul efek jera sehingga tidak mengulangi tindakan tersebut. "Karena itu, Anda jangan manjakan mereka. Kasihan dong, anak-anak orang yang sekolah baik-baik, tapi jadi korban. Jadi kalau bela itu, bela yang betul," pintanya.