Jumat 15 Nov 2013 15:55 WIB

Dewan: Orang Tua dan Sekolah Harus Dukung Rohis

Rep: Hafidz Muftisany/ Red: A.Syalaby Ichsan
Seribu pelajar dari Ikatan OSIS Kota Bekasi (IKOSI), Ikatan ROHIS Kota Bekasi (IROSI) dan Generasi OSIS Kota Bekasi (GENOSI) menggelar aksi 'Seribu Pelajar Berbuat Baik', Ahad (1/9)
Foto: dokpri
Seribu pelajar dari Ikatan OSIS Kota Bekasi (IKOSI), Ikatan ROHIS Kota Bekasi (IROSI) dan Generasi OSIS Kota Bekasi (GENOSI) menggelar aksi 'Seribu Pelajar Berbuat Baik', Ahad (1/9)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR RI Herlini Amran yakin kegiatan-kegiatan Rohis bisa membendung kenakalan remaja. Dengan kegiatan spiritual, Rohis akan memberikan kontribusi karakter yang baik bagi masyarakat. 

Ia menyarankan, orang tua dan sekolah mesti mendukung penuh kegiatan yang dilakukan oleh Rohis."Saya seyakin-yakinnya Rohis bisa membendung tawuran. Pengajaran agama bisa menepis kenakalan remaja," katanya saat dihubungi Republika, Jumat (15/11).

Namun Herlini memberi catatan, agar Rohis juga dibimbing. Jangan sampai Rohis disusupi ajaran-ajarang Islam yang keras. Kegiatan Rohis harus terarah dan dibimbing dengan kurikulum sekolah dan Kemendikbud, sehingga terbentengi dari ajaran yang menyimpang.  "Banyak yang disusupi jadi keras dan kaku," katanya

Dalam kurikulum, Rohis juga bisa melengkapi pelajaran agama. Saat ini, menurut Herlini, jam pelajaran agama di sekolah sangat kurang. Rohis terbukti berhasil melahirkan alumnus-alumnus yang memiliki akhlakul karimah. 

Herlini juga mengikuti perkembangan Rohis. Sejak awal reformasi, perkembangan Rohis sangat bagus. Kegiatannya cukup efektif menyuburkan kegiatan agama secara aplikatif. Ia juga mendengar saat ini ada beberapa sekolah yang melarang kegiatan Rohis. "Jangan sampai dilarang, cukup dibimbing." 

Tawuran, ujar Herlini adalah permasalahan yang tak berdiri sendiri. Tak bolah ada datu pihak yang disalahkan dalam kejadian ini. Orang tua, sekolah, pemerintah harus mengevaluasi setiap kebiajakan untuk sekolah.

Ia mencontohkan, saat ini sulit mendapatkan guru yang ikhlas membimbing. Yang ada adalah guru hanya bekerja dan memikirkan ekonomi. "Guru yang ikhlas harus diperbanyak untuk memberi perhatian pada siswa." 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement