Jumat 15 Nov 2013 13:12 WIB

Animo Tinggi, Gerbong KA Sukabumi-Bogor Ditambah

Rep: Riga Iman / Red: Citra Listya Rini
Penumpang Kereta Api
Penumpang Kereta Api

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- PT KAI akhirnya menambah satu gerbong kereta untuk menambah kapasitas penumpang KA Pangrango jurusan Sukabumi-Bogor. Pasalnya, animo warga menggunakan sarana kereta tersebut cukup tinggiSementara, jumlah kursi yang disediakan jumlahnya masih terbatas.

Saat ini rangkaian KA Pangrango terdiri atas tiga gerbong penumpang ekonomi AC dan satu gerbong eksekutif. ‘’Informasinya, mulai Sabtu (16/11) gerbong eksekutif akan ditambah satu,’’ kata Ketua DPRD Jawa Barat, Irfan Suryanagara saat memantau pengoperasian KA Pangrango di Stasiun Sukabumi, Jumat (15/11).

Upaya ini dilakukan sebagai upaya menambah kapasitas penumpang KA Pangrango. Untuk saat ini, kata Irfan, kursi KA selalu habis dipesan warga. Akibatnya, ada sejumlah warga yang belum kebagian tiket kereta.

Tingginya animo warga, lanjut Irfan, dikarenakan waktu tempuh yang relatif cepat dibandiingkan jalan darat. Selama ini waktu tempuh jalan darat mencapai sekitar empat hingga lima jama. Sementara menggunakan kereta hanya satu setengah jam hingga dua jam saja.Kapasitas penumpang KA Pangrango mencapai sebanyak 368 kursi.

Rinciannya, sebanyak 50 kursi kelas eksekutif dan sisanya ekonomi AC sebanyak 318 kursi. Harga tiket kelas eksekutif dibandrol Rp 35 ribu dan ekonomi AC Rp 15 ribu per orang.

Diterangkan Irfan, volume keberangkatan dari Sukabumi ke Bogor mencapai sebanyak tiga kali dan begitu sebaliknya. Sehingga dalam satu hari bisa diangkut sebanyak 2.208 orang penumpang.

Bupati Sukabumi Sukmawijaya menambahkan sarana kereta ini sudah lama dinantikan warga Sukabumi. Pasalnya, selama ini masyarakat seringkali mengeluhkan masalah kemacetan lalu lintas di jalan darat.

‘’Ke depan, kereta juga akan membawa barang seperti produk air minum dalam kemasan (AMDK),’’ ujar Sukmawijaya. Sehingga potensi terjadinya kemacetan karena truk besar dapat ditekan semaksimal mungkin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement