REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, rangkul swasta guna menghijaukan kembali hutan mangrove. Pasalnya, dari 11.700 hektare hutan mangrove yang ada sekitar 80 persennya dalam kondisi rusak parah. Karena itu, sabuk hijau (green belt) ini perlu penanganan serius. Supaya, lingkungan di kawasan pesisir tidak rusak akibat tergerus abrasi laut.
Bupati Karawang Ade Swara, mengatakan, hutan mangrove yang ada di Karawang terbentang sepanjang 84 kilometer di sembilan kecamatan pesisir. Kini, kondisi kawasan pesisir sangat memprihatinkan. Akibat gerusan abrasi. Salah satunya, yang terjadi di Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar.
"Pantura ini kondisinya memprihatinkan. Daratan semakin tergerus air laut," ujar Ade, di sela-sela acara penanaman pohon mangrove yang diselenggarakan oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Kamis (14/11).
Saat ini, perusahaan yang sudah berperan aktif dalam melestarikan lingkungan baru PT TMMIN. Pihaknya berharap, perusahaan lain bisa segera mengikuti TMMIN untuk menyelamatkan lingkungan.