REPUBLIKA.CO.ID, Para ahli dari beberapa disiplin ilmu pada penutupan "6th International Experts Meeting On Borobudur" di Magelang, Rabu (13/11), merekomendasikan agar dilakukan peningkatan monitoring dan evaluasi Candi Borobudur untuk pelestarian cagar budaya tersebut.
Kepala Balai Konservasi Borobudur, Marsis Sutopo, mengatakan, selama ini sudah dilakukan monitoring yang berbasis bangunan dan bukit tempat Candi borobudur itu, kemudian dikembangkan menjadi monitoiring yang berbasis pada kawasan Candi Borobudur.
Ia menuturkan, rekomendasi perlunya peningkatan monitoring dan evaluasi, kalau kemarin berbasis pada bangunan tetap akan dilaksanakan, kemudian monitoring berkembang ke kawasan Borobudur.
"Jadi tidak hanya ke bangunan candi, tetapi termasuk kawasan Candi Borobudur dengan berbagai perubahan fenomena, misalnya pertumbuhan bangunan, perubahan tata guna lahan, karena kawasan Borobudur itu kawasan yang harus dilestarikan sehingga tidak terjadi perubahan yang signifikan," katanya.
Ia mengatakan, kawasan Borobudur tetap menjadi lingkungan "perdesaan" bukan diubah menjadi lingkungan kota. Selain itu, pertemuan tersebut juga merekomendasikan peningkatkan SDM yang melestarikan Candi Borobudur, peningkatan keterlibatan masyarakat dalam pelestarian cagar budaya, kemudian peningkatan fungsi Candi Borobudur untuk pusat kajian dan edukasi.
Pertemuan yang juga dihadiri beberapa ahli dari luar negeri itu juga merekomendasikan perlunya membangun jaringan antarpengelola warisan dunia dan pengelolaan terpadu Borobudur. "Warisan dunia kan di banyak negara, sehingga diperlukan jaringan kepada negara-negara tersebut," katanya.
Marsis mengatakan, rekomendasi itu ada yang bisa menjadi program pekerjaan Balai Konservasi Borobudur, tetapi juga ada yang harus diangkat ke tingkat kebijakan nasional. "Rekomendasi itu tentunya akan ditindaklanjuti dengan berbagai program kegiatan dan kemudian akan dilaporkan prosesnya pada expert meeting pada lima tahun yang akan datang," katanya.
Ia menuturkan, paling tidak apa yang dihasilkan dari kegiatan tersebut akan ada program jangka pendek dan jangka panjang yang nanti dilaporkan perkembangannya pada 2018.