Selasa 12 Nov 2013 16:24 WIB

Curah Hujan Tinggi, Sukabumi Waspadai Diare dan Tifus

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: A.Syalaby Ichsan
Hujan Deras, Ilustrai
Foto: Antara
Hujan Deras, Ilustrai

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Tingginya intensitas hujan akhir-akhir ini berpotensi meningkatkan penyebaran sejumlah jenis penyakit. Di antaranya penyakit diare, tifus, dan demam berdarah dengue (DBD).

"Penyakit yang rawan menyerang warga terutama diare,’’ ujar Kepala Seksi Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, Irma Agristina kepada Republika, Selasa (12/11). 

Pasalnya, penyakit ini berhubungan langsung dengan kebersihan lingkungan. Menurut Irma, tingginya intensitas hujan berpotensi menyebabkan banjir dan meluapnya air dari selokan.

Kondisi ini menyebabkan air bersih yang ada di permukiman warga menjadi kotor dan rawan mengandung kuman yang berbahaya bagi kesehatan.

Selain diare, kata Irma, penyakit lainnya yang mengancam pada musim hujan adalah tifus. Penyebaran penyakit ini terutama melalui makanan dan minuman yang tidak terjamin kebersihannya. Namun, kata Irma, hingga kini perkembangan kasus diare dan tifus belum mengalami lonjakan yang berarti. 

Meskipun demikian, Dinkes berharap agar masyarakat mewaspadai potensi peningkatan kasus dengan meningkatkan kegiatan kebersihan di lingkungannya masing-masing.

Di samping diare dan tifus, penyakit lainnya yang juga mengancam yakni DBD dan Chikungunya. Kondisi ini terjadi jika turunnya hujan tidak terjadi setiap hari.‘’Kondisi tersebut menyebabkan genangan air tempat berkembangnya nyamuk,’’ imbuh Irma.

Sebaliknya, bila hujan terjadi setiap hari maka potensi berkembang biaknya nyamuk semakin berkurang. Akibatnya, kasus DBD tidak mengalami peningkatan.

Staf Seksi Pengendalian Penyakit (Dalkit), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, Jamjam mengatakan, peningkatan kasus DBD dan Chikungunya terutama terjadi pada musim pancaroba atau peralihan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement