Senin 11 Nov 2013 18:46 WIB

Angin Ribut Terjang Dua Kecamatan

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Fernan Rahadi
Angin kencang. Ilustrasi.
Foto: sportige.com
Angin kencang. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pascakejadian angin puting beliung yang menerjang pemukiman penduduk di Kecamatan Plered dan Darangdan, warga masih membereskan rumah mereka. Pasalnya, angin tersebut telah merusak sedikitnya 84 rumah di dua kecamatan tersebut. Bahkan, kerugian atas peristiwa itu ditaksir mencapai Rp 200 juta.

Keterangan yang diperoleh, angin puting beliung itu menerjang tujuh desa. Yakni, Desa Mekarsari, Depok, dan Lego Sari Kecamatan Darangda. Sedangkan di Kecamatan Plered, ada empat desa. Yaitu, Gandamekar, Gandasoli, Cobogo Girang dan Sempur. 

Peristiwa tersebut, terjadi pada Ahad sore (10/11). Saat itu, di wilayah Purwakarta turun hujan dengan derasnya. Rupanya, hujan tersebut disertai angin yang cukup kencang. Akibatnya, 84 rumah dan sejumlah fasilitas umum di dua kecamatan tersebut rusak. Selain itu, angin pun menyebabkan ratusan pohon tumbang dan menimpa kabel listrik serta memutus akses jalan raya. Beruntung tak ada korban jiwa dalam pristiwa ini.

Salah seorang warga di Desa Gandamekar, Kecamatan Plered, Dede Suhendi (26 tahun) menyebutkan, angin ribut tersebut datang disertai hujan deras. Dalam hitungan menit, angin yang bertiup tanpa arah itu berhasil melelululantahkan rumah warga. Serta, telah menumbangkan ratusan pohon berbagai ukuran.

"Saat itu kami panik," ujarnya, Senin (11/11).

Beruntung menjelang maghrib, hujan reda. Angin pun minggat. Setelah dirasa aman, warga di desa ini saling membantu untuk membersikan material rumah. Serta pepohonan yang tumbang akibat tiupan angin.

Namun, karena sudah petang, maka upaya bersih-bersih itu dilanjutkan hari ini. Sejak Senin pagi, lanjut Dede, warga di desa ini kerja bakti. Saling membantu, terutama terhadap warga yang rumahnya rusak. Mayoritas, rumah warga yang rusak itu bagian atapnya.

"Tapi, ada juga rumah yang nyaris rata dengan tanah akibat tertimpa pohon besar. Kejadian ini, sudah kami laporkan ke pihak terkait," ujarnya.

Sementara itu, Camat Plered Asep Gumilar, mengatakan, kerugian akibat angin puting beliung itu mencapai Rp 160 juta. Kerugian itu, untuk di wilayah Plered. Belum di tambah dengan kerugian warga di Kecamatan Darangdan.

"Sebab, di wilayah kami sedikitnya ada 50 rumah yang rusak akibat terjangan angin," ujarnya.

Kejadian ini, sudah di laporkan ke pemkab. Pihaknya berharap, pemkab segera memberikan bantuan bagi korban bencana angin puting beliung. Terutama, bagi rumah mereka yang rusak parah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement