Senin 11 Nov 2013 15:52 WIB

Banyak Genangan Air di Jakarta, Ini Alasannya

Rep: Halimatus Sadiyah/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Sejumlah kendaraan melintasi genangan air setinggi 30 cm di Jalan Dr. Sahardjo, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat, (8/11).  (Republika/Yasin Habibi)
Sejumlah kendaraan melintasi genangan air setinggi 30 cm di Jalan Dr. Sahardjo, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat, (8/11). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan lebat yang mengguyur Jakarta seringkali menyisakan genangan air di beberapa titik jalan. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, genangan air tersebut disebabkan oleh tidak adanya ducting atau saluran utilitas.

Jokowi, begitu ia biasa disapa mengatakan, karena tidak adanya ducting, saluran air dipenuhi oleh beragam kabel dan pipa yang kondisinya semrawut. Mulai dari kabel PLN, Telkom, fiber optik, dan pipa gas. Akibat hal itu, kata dia, daya tampung saluran air menjadi berkurang. Belum lagi jika ada sampah yang menyangkut di kabel.

Parahnya lagi, sambung dia, kabel-kabel tersebut tidak dipasang sesuai ketentuan.

"Aturannya kedalamannya 130 sentimeter, kalau ini cuma berapa sentimeter," kata Jokowi sambil menunjukkan sebuah selokan yang penuh dengan kabel di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (11/11).

Meski demikian, mantan Walikota Solo ini mengaku tidak bisa memberikan sanksi pada perusahaan yang memasang kabel tidak sesuai ketentuan.

Sementara itu, untuk menyelesaikan persoalan saluran, Jokowi mengatakan, mulai tahun depan Jakarta akan membangun sistem ducting. Dia memperkirakan, pengerjaan ducting di Jakarta akan memakan waktu sepuluh tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement