REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan saat ini masih menyelidiki jenis peluru dan jenis senjata yang digunakan oleh orang tak dikenal dalam kasus penembakan di rumah seorang calon anggota legislatif di Kabupaten Sleman pada Senin (4/11) lalu.
"Kami masih akan lihat dulu dari jenis-jenis senjatanya, apakah juga ada kaitannya dengan kasus di kota-kota lain,"kata Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Kapolda DIY), Brigjen Pol Haka Astana di Yogyakarta, Ahad (10/11).
Sementara itu, ditanya mengenai keterkaitan kasus tersebut dengan penembakan terhadap sipir di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wirogunan Yogyakarta pada Rabu (7/8) lalu , Haka mangatakan akan mempelajarinya lebih jauh. "Ya kita selidiki, bukan langsung otomatis mengira ada kaitannya. Tergantung fakta hukumnya nanti kemudian kami pelajari dulu ada tidak (keterkaitannya) dengan penembakan sipir," ujarnya.
Menurut Haka, proses penyelidikan tidak dapat diputuskan secara tergesa-gesa sebab hasil penyelidikan tersebut, selanjutnya akan digunakan untuk mendapatkan fakta hukum yang falid.
"Semua ada prosedur dan tata caranya. Sampai sekarang Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) belum memberi laporan terkait proyektil yang ditemukan,"katanya.
Bersamaan dengan penyelidikan peluru atau proyektil yang ditemukan, pihaknya juga masih melanjutkan pencarian informasi yang mendukung antara lain memastikan kemungkinan adanya pesan singkat antara pelaku dengan korban, serta adanya CCTV di sekitar lokasi kejadian.
"Coba nanti di jalur itu ada tidak CCTV. Paling tidak bisa mendeteksi sepeda motornya. Karena saksi mengatakan tidak mengenali karena pelaku pakai helm tertutup, pelat nomor juga katanya tidak kelihatan," paparnya.
Sebelumnya, Rumah caleg PDIP Lestanta Budiman di Jalan Wahid Hasyim 40B, Desa Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daearah Istimewa Yogyakarta, menjadi sasaran tembak orang tak di kenal pada Senin (4/11) sekitar pukul 00.44 WIB. Kejadian itu menyebabkan satu orang terluka.