Ahad 10 Nov 2013 14:54 WIB

Berkah Para Pahlawan untuk Pedagang Bunga

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Nidia Zuraya
  Sejumlah warga berziarah ke makam keluarganya di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung, Kamis (8/8). (Republika/Adhi Wicaksono)
Sejumlah warga berziarah ke makam keluarganya di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung, Kamis (8/8). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari Pahlawan, 10 November membawa berkah tersendiri bagi penjual bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan. Banyaknya pengunjung yang mendatangi makam untuk berziarah meningkatkan penghasilan pedagang bunga ini.

Jaelani (19 tahun), penjual bunga di TMP Kalibata, mengatakan, pada waktu Hari Pahlawan seperti sekarang, dirinya bisa meraup keuntungan hingga jutaan rupiah dalam sehari. "Kalau Hari Pahlawan gini bisa sampai sejutaan sehari untungnya saja," katanya kepada ROL di TMP Kalibata, Ahad (10/11).

Hingga pukul 13.00 WIB saja, Jaelani sudah mendapat untung sebesar Rp 700 ribu. Lapak, baru akan ditutupnya saat hari menjelang malam tepatnya pukul 17.30 WIB. Hasil itu sudah dipotong dengan modal untuk belanja bunganya. Setiap hari, Jaelani membeli bunga dengan modal Rp 1 juta. Ia membelinya setiap pagi di Pasar Bunga, Rawa Belong, Jakarta Barat.

Jaelani melanjutkan, kondisi seperti ini tidak terjadi setiap hari. Meski demikian, hari-hari biasa seperti Senin hingga Jumat, ia masih bisa mendulang untung antara Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu dalam sehari. Sedangkan akhir pekan bisa sampai Rp 500 ribu hingga Rp 600 ribu keuntungannya.

"Biasanya yang paling rame itu menjelang Idul Fitri, Idul Adha sama Natal. Bisa sampai sejuta lebih untungnya," ujar pria yang mengaku sudah enam tahun usaha jualan bunga ini. Untuk sewa lapaknya, Jaelani mengaku membayar Rp 1,5 juta per tahun kepada pengurus TMP Kalibata.

Lapaknya berupa meja berukuran 1,5 x 1 meter dengan tinggi 70 sentimeter itu berada di belakang pos security TMP Kalibata. Tepatnya di pintu masuk sebelah utara. Bunga-bunga yang dijualnya ditaruh di atas meja dengan dibungkus tas plastik berukuran kecil. Tentu masing-masing harganya berbeda. Bau harum bunga jualannya sudah tercium dari jarak puluhan meter. Berbagai macam jenis bunga ia jual.

Untuk melati, Jaelani menjualnya seharga Rp 25 ribu per bungkus. Mawar setangkainya dijual Rp 5.000. Sedangkan untuk air mawar, sebotolnya ia jual seharga Rp 5.000. Tak hanya itu, Jaelani juga menjual bunga kenanga, pihong, pandan dan sedap malam. Masing-masing ia jual dengan harga Rp 5.000 dengan jumlah dan ukuran yang berbeda-beda.

Keuntungan yang terbilang tidak kecil ini, membuat Jaelani berencana dengan serius untuk meneruskan usaha yang dirintis ayahnya itu. Dengan modal yang tidak terlalu besar, hasil dari berjualan bunga di TMP Kalibata ini cukup menggiurkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement