Ahad 10 Nov 2013 09:22 WIB

Buka Rute Petikemas Domestik, Beban Pantura Berkurang

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Fernan Rahadi
 Kendaraan memadati ruas jalur utama pantura Subang-Karawang, Jawa Barat, Ahad (4/8).  (Republika/Yasin Habibi)
Kendaraan memadati ruas jalur utama pantura Subang-Karawang, Jawa Barat, Ahad (4/8). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Jalur pelayaran pengangkut petikemas domestik melalui Terminal Petikemas Semarang (TPKS) terus menunjukkan peningkatan dan tidak hanya akan menambah efisiensi kegiatan perdagangan, namun akan mengurangi beban jalur Pantura yang selama ini sudah sangat padat.

“Arus petikemas domestik melalui Terminal Petikemas Semarang (TPKS) menunjukkan tren peningkatan, jika pada Januari 2013 petikemas domestik hanya tercatat 259 Teus atau setara dengan 221 boks, maka pada bulan Agustus telah mencapai 880 Teus atau setara 726 boks, dan realisasi pada bulan Oktober ini telah menembus angka ribuan, tercatat 1.607 Teus atau setara dengan 1.325 boks“ kata Kepala Humas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Edi Priyanto seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika akhir pekan lalu.

Dengan demikian, kata Edi, total petikemas domestik yang melalui Terminal Petikemas Semarang (TPKS), Jawa Tengah selama kurun waktu tahun 2013, sampai dengan bulan Oktober telah tercatat 6.605 Teus atau 5.790 Boks. Sedangkan arus petikemas internasional sendiri hingga Oktober 2013 tercatat sebanyak 404.435 Teus atau setara dengan 250.885 Boks melalui Terminal Petikemas Semarang.

Dia mengakui, akhir-akhir ini memang kondisi jalur Pantai Utara (Pantura) kurang baik, banyak perbaikan karena jalan cepat rusak karena dilewati truk bermuatan berat sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dan membutuhkan konsumsi bahan bakar berlebih bagi truk-truk pengangkut.

“Dengan dibukanya rute pelayaran domestik di Terminal Petikemas Semarang (TPKS) ini diharapkan aktivitas transportasi barang lewat pelayaran ini akan membantu mengefisienkan biaya para pelaku usaha, sekaligus mengurangi beban dan keramaian jalan Pantura Semarang-Surabaya, disamping biaya pemeliharaan jalan akibat kerusakan jalan dapat diefisienkan,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement