REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG --Putra kelima ulama dan tokoh besar Haji Malik Abdul Karim Amrullah atau dikenal dengan Buya Hamka, Irfan Hamka, mengingatkan bahwa kaderisasi pemimpin bangsa harus disiapkan."Generasi muda harus disiapkan sebagai kader-kader pemimpin bangsa, mereka harus dibina dengan baik," katanya usai penganugerahan "Budai Award" kepada mendiang Buya Hamka di Semarang, Sabtu kemarin.
"Buai Award" merupakan penghargaan yang diberikan oleh Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) terhadap tokoh nasional maupun internasional yang dinilai berkontribusi besar terhadap perkembangan Islam.Menurut Irfan, regenerasi pemimpin merupakan tantangan yang harus segera diselesaikan dan dibenahi, agar tidak ada lagi pemimpin yang tidak peduli dengan rakyatnya, misalnya malah melakukan korupsi.
"Bagaimana nasib bangsa ke depan kalau masih saja ada orang seperti Ahmad Fathanah, Akil Mochtar, dan sebagainya. Generasi muda harus dilatih terjun ke masyarakat agar paham persoalan," katanya.
Jika sudah dekat dengan masyarakat, kata Irfan, kelak ketika mereka menjadi pemimpin akan berjuang untuk menyejahterakan masyarakat karena ada rasa memiliki dan peduli terhadap bangsa ini.
Sementara itu, Rektor Unissula Prof Laode M. Kamaluddin mengatakan bahwa penganugerahan "Budai Award" kepada mendiang Buya Hamka karena semasa hidupnya menggelorakan dakwah di seantero Tanah Air."Baik dakwah melalui lisan maupun tulisan. Kita harus belajar bahwa seorang ulama, tokoh intelektual harus menghasilkan karya yang akan ditinggalkan untuk anak-cucunya sebagai penerus bangsa," katanya.
Buya Hamka tidak hanya berdakwah secara lisan, melainkan juga lewat tulisan karena menyadari bahwa justru lewat tulisan itulah dakwahnya nanti akan berumur melebihi usia yang diberikan Allah SWT kepadanya."Terbukti, Buya Hamka telah mewariskan berpuluh-puluh karya yang masih bisa kita nikmati bersama sekarang ini. Bahkan, generasi penerus kita pun tetap bisa mengkaji karya-karyanya," kata Laode.