Jumat 08 Nov 2013 19:19 WIB

Surabaya Akan Deklarasikan Bebas Prostitusi

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Fernan Rahadi
Surabaya
Foto: surabaya.or.id
Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Jawa Timur akan melakukan deklarasi Surabaya bebas prostitusi pada Ahad (10/11) besok.

Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya, Supomo mengatakan, selama ini, masih ada banyak orang luar kota yang menganggap Surabaya sebagai kawasan lokalisasi. Bahkan, ada asumsi bahwa kawasan Dolly merupakan lokalisasi terluas di Asia Tenggara meskipun belum ada penelitian akademis yang membenarkan hal itu.

“Masih adanya persepsi sebagian kalangan masyarakat yang mengidentikkan Surabaya dengan lokalisasi Dolly membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya prihatin,” katanya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Jumat (8/11) petang.

Dia menambahkan, selama ini masih ada orang luar Surabaya yang ketika bertamu lantas bertanya tentang lokalisasi, bukan bagaimana pahlawan Surabaya berjuang merebut kemerdekaan.

Padahal, Surabaya merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang mendapat julukan sebagai kota Pahlawan. Untuk itu, bertepatan dengan Hari Pahlawan, pihaknya akan mendeklarasikan Surabaya bebas prostitusi.

Dia menegaskan, Pemkot Surabaya menganggap keberadaan lokalisasi sebagai persoalan serius. Karena itu, Pemkot Surabaya serius melakukan rehabilitasi terhadap wilayah tersebut. Sejauh ini, sudah ada dua lokalisasi yang sudah ditutup yakni lokalisasi Tambakasri, Klakah Rejo, dan Dupak Bangunsari. Ke depannya, Dinsos Kota Surabaya berencana menutup lokalisasi Sememi pada Desember 2013 mendatang.

“Kemudian pada tahun 2014 mendatang, kita akan melakukan rehabilitasi terhadap kawasan lokalisasi Jarak dan Dolly,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement