REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Presiden Indonesia periode tahun 2004-2009, Jusuf Kalla (JK) menyebutkan beberapa ciri-ciri negarawan atau pemimpin yang dapat memimpin bangsa Indonesia di antaranya adalah jujur dan memprioritaskan bangsa.
JK mengatakan, berbicara tentang bangsa, maka hal yang pertamakali harus dibicarakan adalah tujuan dari bangsa itu sendiri yaitu menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Dia menambahkan, kemakmuran terbagi dalam banyak dimensi, baik dalam ekonomi, sosial, politik yang stabil, keamanan, kondisi prasarana, hingga sistem masyarakat.
“Sehingga untuk mencapai tujuan-tujuan itu harus dilakukan berbagai cara, salah satunya dengan demokratisasi. Tetapi demokrasi adalah cara, bukan tujuan,” katanya saat memberikan pidato di dialog kebangsaan dengan tema 'Mencari Negarawan Visioner' di Kampus Universitas Airlangga di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (8/11).
Sehingga, kata JK, untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan negarawan atau pemimpin yang memprioritaskan bangsa ini. Dia menegaskan, seorang negarawan harus bisa melihat bagaimana nasib generasi bangsa hingga apa yang bisa dicapai bangsa Indonesia ke depannya, bahkan hingga dalam kurun waktu 40 tahun ke depan. Karena keberhasilan negara dalam puluhan tahun mendatang tidak datang secara otomatis jika tidak berbuat sesuatu mulai hari ini.
“Selain itu, seorang pemimpin harus jujur. Tidak cukup hanya jujur, seorang pemimpin harus bisa menyelesaikan masalah dan berani mengambil keputusan,” ujarnya.
Dia mencontohkan, kalau seorang pemimpin jujur namun tidak bisa bisa menyelesaikan masalah, maka pemimpin itu bisa dibodohi. Lebih lanjut pria yang menjadi petinggi dalam Partai Golkar itu mengatakan, seorang negarawan atau pemimpin juga harus bisa mempengaruhi masyarakat untuk mencapai tujuan bersama, menjadi teladan, kemampuan memperkirakan kondisi bangsa di masa depan, dan tentunya dapat dipercaya.