REPUBLIKA.CO.ID, GODEAN -- Dua orang dilaporkan tewas setelah pesta miras oplosan bersama lima orang lainnya di Dusun Gentingan, Desa Sidoagung, Kecamatan Godean, Sleman. Satu korban lainnya diketahui kritis dan dirujuk ke rumah sakit.
Informasi yang dihimpun Republika, pesta miras digelar sejak Rabu (6/11) sekitar pukul 17.00. Korban tewas bernama Bambang berasal dari Dusun Pete, Desa Sidomoyo, Godean. Satu korban lainnya, Genjur, berasal dari Dusun Simping, Desa Sidomoyo, Kecamatan Godean.
Salah seorang korban yang bernama Triyono dilaporkan kritis setelah menenggak miras oplosan. Dia telah dirujuk ke Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta.
Kapolres Sleman, AKBP Ihsan Amin membenarkan adanya dua korban meninggal akibat minuman keras. Tujuh orang dilaporkan terlibat dalam pesta miras oplosan. Pesta miras yang digelar pada Rabu lalu terungkap setelah ada laporan korban tewas pada Jumat pagi.
Ihsan mengungkap minuman keras tersebut kemungkinan dibuat sendiri dengan mencampur zat tertentu. Namun, pihaknya belum dapat memastikan bahan apa saja yang dipakai dalam miras oplosan tersebut. "Kami akan mengecek hasil uji urin dan kami lihat unsur apa saja yang ada," ungkapnya ditemui di Sleman, Jumat (8/11).
Selain miras yang dioplos dengan zat tertentu, kepolisian juga mencurigai para korban teracuni ciu. "Itu bisa saja oplosan, bisa ciu," ujarnya. Ciu merupakan minuman beralkohol yang didapat dari proses fermentasi ketela pohon. Minuman jenis ini biasa dibuat secara tradisional.
Pihak Polres Sleman masih menggali keterangan di sekitar lokasi kejadian. "Sehubungan dengan ada yang meninggal, kami akan cek lokasi," ujar Kapolres Sleman. Pesta miras oplosan menjadi kasus yang kerap terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Sebagian zat yang digunakan untuk mengoplos minuman keras berasal dari bahan berbahaya seperti lotion anti-nyamuk.