REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengaku percaya sepenuhnya dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam mengungkap kasus korupsi proyek Hambalang.
Dia meminta semua pihak yang disebut-sebu terlibat dalam kasus ini untuk menghormati proses hukum yang dijalankan KPK. "Saya mohon jangan mendesak atau menantang KPK. KPK ini bekerja bertahap tapi pasti," kata Ruhut ketika dihubungi Republika, Kamis (7/11).
Ruhut mengatakan, terungkapnya fakta aliran dana Hambalang ke Andi Mallarangeng dan Anas Urbaningrum dalam Kongres Demokrat 2009 merupakan hasil kerja keras KPK.
Fakta itu, menurutnya, bisa memberatkan Andi dan Anas untuk lolos dari jerat hukum. "Bung Anas atau Bung Andi sudah cukup berat kasus dengan hambalang," ujarnya.
Di saat yang sama Ruhut percaya terungkapnya aliran dana Hambalang tidak akan memberi citra negatif bagi Demokrat. Sebaliknya fakta tersebut justru akan membuat rakyat semakin percaya bahwa Demokrat serius membersihkan kader yang terlibat korupsi.
"Karenan ada kejelasan fakta persidangan ini. Persidangan ini bukan sandiwara. Kami ingin kalau ada kader yang sudah memenuhi dua alat bukti langsung saja ditahan," katanya.
Ruhut membantah aliran dana Hambalang ke kongres terjadi berdasarkan instruksi resmi partai. Menurutnya, aliran dana itu murni inisiatif Andi dan Anas yang ingin maju menjadi pemenang kongres sebagai ketua umum.
"Tidak ada perintah dari fungsionaris partai. Pidana tanggung jawab pribadi. Pak SBY sudah mengatakan siapapun yang terlibat langsung dinonaktifkan tidak ada kami lindungi," ujarnya.