Kamis 07 Nov 2013 04:56 WIB

Menag: Umat Islam Jangan Cederai Demokrasi

Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali.
Foto: Antara/Syaiful Arif
Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali.

REPUBLIKA.CO.ID, LAMONGAN -- Menteri Agama Suryadharma Ali meminta umat Islam untuk jangan mencederai demokrasi, memberi kontribusi positif, dan menghindari perbuatan tercela seperti korupsi, sehingga Tahun Baru 1435 Hijriah benar-benar dapat memberi warna terbaik bagi agama dan bangsa.

"Umat Islam harus bisa melakukan perubahan lebih baik lagi, apalagi pada 1435 Hijriah itu akan diwarnai sebagai tahun politik," katanya pada acara menyambut Tahun Baru Islam 1435 H di Pondok Pesantren Tanfirul Ghoyyi Groyok, Lamongan, Jawa Timur.

Pada 1435 H, menurut dia, bangsa Indonesia akan memilih wakil rakyat, mulai DPRD, DPR-RI, DPD hingga pemilihan Presiden dan Wakilnya. Pada kondisi seperti itu umat Islam harus menjaga jalannya demokrasi di Tanah Air, bukan mencederainya dengan perbuatan korupsi, tapi memberi kontribusi positif untuk ke arah perubahan lebih baik.

Menag Suryadharma Ali berharap pula umat Islam benar-benar dapat berjihad dengan dilandasi nilai Qurani dan Hadits, sehingga umat Islam pada 1435 Hijriah itu dapat menjadi tuan di negeri sendiri. Tahun Hijriyah tidak dirayakan seperti tahun masehi, yang kebanyakan dilakukan dengan pesta, tetapi umat Islam dituntut lebih banyak melakukan instrospeksi.

Untuk itulah, ia berharap momentum tahun baru hijriah itu, selain bisa membawa perubahan iklim demokrasi lebih baik juga umat Islam lebih banyak memberi perhatian kepada persoalan umat, seperti kemiskinan, kurangnya pelayanan bagi warga miskin dan masih kurangnya sarana pendidikan di negeri ini.

Ia menjelaskan saat ini masih ada pihak tidak terlalu peduli dengan persoalan bangsa dan negara. "Cuek" dan tidak mau pusing dengan nasib warga miskin. Padahal, dalam sejarah sudah terbukti, bangsa Indonesia maju juga lantaran adanya intervensi umat Islam untuk membawa negara ini ke arah lebih baik.

Untuk itu, ia mengimbau agar umat Islam ke depan tetap konsisten dengan memberi kontribusi positif, mengisi tahun politik, yaitu mulai 2013 ke tahun 2014, dengan menjatuhkan pilihan yang tepat. "Siapa lagi yang mau memikirkan umat Islam jika bukan umat itu sendiri," ia menegaskan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement