REPUBLIKA.CO.ID, SETIABUDI -- Pencanangan pembangunan pasar tradisional oleh PD Pasar Jaya dimulai di lima titik pasar di wilayah DKI Jakarta. Kelima pasar tersebut adalah Pasar Manggis, Pasanggrahan, Kebon Bawang, Kebon Duri, dan Nangka Bungur.
Peresmian pembangunan kelima pasar yang diresmikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berpusat di Pasar Manggis, Jakarta Selatan, berlangsung Rabu (6/11).
Jokowi mengatakan, para pedagang akan mendapatkan keuntungan. “Pemerintah kota akan memberikan kebijakan gratis sewa tempat usaha,” ujar gubernur yang akrab disapa Jokowi itu disambut sorak sorai pedagang.
Kedepannya, pedagang hanya akan dikenakan biaya perawatan, listrik, dan air saja. “Padahal sebelumnya pedagang harus membayar sewa sampai 200 Juta. Tapi kini digratiskan,” ujar Jokowi lagi.
Namun para pedagang juga harus mematuhi peraturan yang berlaku yaitu tidak menjual atau mengalihkan kiosnya kepada pihak lain. Menurut Jangga Lubis, Direktur Utama Program Pembangunan PD Pasar Jaya, pembangunan kelima pasar tersebut akan selesai pada waktu enam sampai tujuh bulan kedepan.
Di provinsi DKI Jakarta terdapat total 35 pasar. Ini berarti masih ada 30 pasar lagi yang belum diperbaiki. Supriyadi, salah satu perwakilan pedagang Pasar Manggis mengungkapkan rasa syukurnya. Sementara Nuryati, perwakilan pedagang Pasar Pasanggrahan, berharap pasar mereka akan ramai dan menguntungkan pedagang.
Sedangkan Nur Rafli, pedagang buah di Pasar Manggis mengaku bahagia akan ada perbaikan pasar. Walaupun begitu ia berharap agar pembangunan cepat selesai dan ia bisa beraktivitas dagang seperti biasa lagi.
“Sekarang sedang menurun, karena sedang ada pembangunan. Pelanggan jarang datang karena susah parkir,” ujar Nur Rafli yang mengaku sudah berjualan selama 30 tahun di Pasar Manggis.