REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak dimensi yang bisa digali dalam memaknai hijrah, kata mantan ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD.
"Salah satunya adalah bagaimana membangun politik dan pemerintahan yang berkeadilan," tutur Mahfud di Jakarta, Selasa (5/11).
Mahfud berkata, Nabi Muhammad saw dulu hijrah karena memilih strategi untuk melakukan perlawanan politik terhadap perpolitikan kaum jahiliyah yang zalim dan tidak adil.
"Kalau kita mau mengambil hikmah dari hijrah secara politik, mari kita lawan segala bentuk ketidakadilan dan kesombongan kekuasaan. Pesan hijrahnya Nabi tentang itu terang benderang," tutup pria asal Madura ini.
Advertisement