Selasa 05 Nov 2013 14:06 WIB

JK Belum Ambil Sikap Terkait Pencapresan

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nidia Zuraya
Jusuf Kalla (JK)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Jusuf Kalla (JK)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Meskipun rencana pengusungannya sebagai calon presiden mulai dibicarakan, namun mantan wakil presiden Jusuf Kalla (JK) belum berani menyatakan kesiapannya untuk maju pada Pemilihan Umum Presiden 2014. 

JK menilai pengusungannya tersebut baru sekedar wacana. Bahkan, politisi dari Golkar tersebut mengaku belum mengambil sikap terkait tawaran tersebut. "Nanti pada waktunya kita bicarakan, itu kan baru wacana," ujarnya kepada wartawan, Selasa (5/11). 

JK mengatakan, wacana pencapresannya itu belum tepat jika dibicarakan saat ini. Mengingat, Pemilihan Umum Legislatif 2014, belum dilakukan. "Setelah (pemilu) legislatif nanti diketahui partai mana saja (yang akan mengusung). Nanti perkembangannya kita lihat lagi," katanya.

Saat ditanya tentang tawaran dan rencana konvensi Capres dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), mantan menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat ini menilai hal itu terlambat. Karena, proses konvensi terlalu singkat jika dilakukan saat ini. "Sekarang sudah tidak ada waktunya lagi, sekarang terlalu pendek. Tapi saya hargai adanya tawaran itu," katanya. 

Dikatakan JK, anggapan kalau dirinya maju sebagai calon presiden akan menggangu soliditas Partai Golkar, sama sekali tidak benar. Menurut JK, pencapresan dirinya tidak akan memecah suara pemilih partai berlambang pohon beringin itu. Sebab, kata JK, pertarungan pemilihan presiden tergantung pada sosok kandidatnya itu sendiri, bukan partai politik. "Golkar tidak akan pecah, karena Pilpres lain lagi. Tergantung orangnya (kandidat), golkarnya tetap," katanya.

Seperti diketahui, PKB menjadi salah satu partai yang dikabarkan mendekati JK agar maju sebagai calon presiden. Bahkan, wacana ini pun diperkuat rencana pengusungan mantan ketua Mahkamah Konstitusi Machfud MD atau musisi Rhoma Irama menjadi pendamping JK sebagai calon wakil presiden. Selain itu, dukungan terhadap JK pun diperkuat adanya wacana pembentukan poros tengah. Koalisi partai ini dikabarkan diisi PKS, PKB, dan sejumlah partai lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement